Berita
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024!
Perpustakaan KITLV-Jakarta kembali dibuka
𝐉𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐡𝐢 𝐉𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐒𝐧𝐨𝐮𝐜𝐤 𝐇𝐮𝐫𝐠𝐫𝐨𝐧𝐣𝐞 𝐝𝐢 𝐀𝐜𝐞𝐡 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐏𝐡𝐨𝐭𝐨 𝐄𝐱𝐡𝐢𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐧!
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024!
Perpustakaan KITLV-Jakarta kembali dibuka
Rogier Chorus, Untuk Hukum dan Keadilan; Paul Scholten (1875-1946): biografi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; KITLV-Jakarta, 2024, xxii+422 hlm.
PAUL SCHOLTEN dipandang sebagai pakar hukum Belanda terbesar di abad yang lalu.
Pemikiran orisinalnya tentang hukum dan penemuan hukum itu masih menjadi perbincangan di kalangan hukum. Scholten juga seorang organisator berbakat yang antara lain berhasil mendirikan Rechtshogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Batavia (sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia). Rasa keadilannya membawanya pada sikap pantang menyerah terhadap penjajah di masa perang; ia mengilhami banyak muridnya yang berperan dalam pengembangan studi setelah perang.
La Galigo: Menurut Naskah NBG 188, jilid 4. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; Perpustakaan Nasional RI; Universitas Hasanuddin; Yayasan Hadji Kalla; KITLV-Jakarta, 2024, xxv+815 pp.
Kisah berkisar pada Sawérigading yang berlayar menjelajahi berbagai negeri. Pelayaran tersebut, selian untuk melihat tata cara pemerintahan kerajaan yang lain, menghadiri pesta kebesaran, juga pelayaran yang membawanya kepada perjodohan dengan sejumlah sepupu sekalinya. Istri-istri yang kemudian disebut sebagai To Mallimpoé. Rute perjalanan yang tak jauh dari Luwuq dalam pelayaran Sawérigading, adalah wilayah kekuasaan dari paman-pamannya: Dusung negeri La Tenriangkeq, Ussu negeri To Pakkellareng, Siwa dan Larompong negeri La Tenrigellaq, Lompoq negeri La Temmallureng, Sama negeri I La Lumpongeng, Walinono negeri La Pattaungeng, Buluq negeri La Tenrilekkeq, Sao Lebbaq negeri La Temmallolong, Buakaja negeri La Mappabombang, Baébunta negeri La Tenrioddang, Pompessi negeri La Mattuppuang, Matana negeri La Pattingelleq, Takkébiro negeri La Pangoriseng. Sementara itu, di Alé Luwuq, Wé Tenriabéng sedang dipersiapkan upacara tuppu jurug-nya: sebuah upacara yang dipimpin oleh Bissu untuk keluar rumah dan menginjakkan kaki di tanah. Wé Tenriabéng sudah dewasa tetapi belum juga diupacarakan. Karena itu, segala upaya dilakukan agar Sawérigading dapat dihalangi supaya tak bertemu pandang dengan saudara kembarnya.
Compiled by Rétna Kencana Colliq Pujié Arung Pancana Toa, translated by Nurhayati Rahman, Basiah, Faisal Oddang.